Rabu, 27 Maret 2019

15 Balasan Menyakiti Hati Orang Lain

   
      Setiap manusia tentunya tidak akan luput dari kesalahan seperti salah satunya menyakiti hati orang lain. Akan tetapi sebagai seorang muslim, maka sudah selayaknya kita menyadari perbuatan salah tersebut dan berusaha untuk menjauhi perbuatan dosa seperti menyakiti hati orang lain. Di dalam Islam, penerapan dari rukun iman diantara hubungan sesama muslim adalah bersaudara dan sudah wajib untuk saling mendukung sekaligus memberikan bantuan. Sebagai sesama muslim, kita dilarang untuk saling menyakiti dan menghina supaya nantinya persatuan umat muslim akan terjalin lebih kuat sekaligus menghindar dari berbagai balasan yang akan didapat apabila kita menyakiti hati orang lain.
  1. Memikul Kebohongan dan Dosa Nyata

Allah ta`ala telah berfirman di dalam surat Al-ahzab ayat 58, “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
Dalam ayat tersebut, Allah ta’ala memberikan penjelasan tentang buruknya dosa serta balasan menyakiti orang mukmin tanpa memiliki hak sebab Allah mengancamnya dengan hukuman yang keras yakni memikul kebohongan dan juga dosa yang nyata. Oleh karena itu, terlihat jelas jika perbuatan yang dilakukan orang tersebut sangat rendah dan hina dirinya sekaligus mempunyai ilmu agama yang sangat sedikit, sebab Allah ta’ala sudah memberikan harga diri dan juga kehormatan untuk setiap mukmin. Ini membuat siapa pun yang menyakiti hati orang lain akan mendapat kemurkaan dari Allah SWT.

  1. Menyakiti Hati Akan di Balas di Neraka
Di dalam sebuah hadist, mencaci maki dan menyakiti hati orang lain akan mendapatkan balasan di neraka sebab perbuatan tersebut akan menyakiti hati orang lain dan sudah pantas mendapat balasan neraka jahanam. Beberapa perilaku menyakiti hati yang ada dalam hadist diantaranya adalah menuduh, memakan harta orang lain dan juga mencaci maki.
Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim)

  1. Menyakiti Sesama Muslim Sama Dengan Dosa
Di dalam Islam, menyakiti hati sesama saudara muslim merupakan perbuatan dosa sehingga harus dihindari agar tidak semakin menumpuk menjadi dosa yang sangat besar khususnya antara sesama muslim sehingga Allah tidak akan membenci kita karena terlalu sering menyakiti hati saudara kita.
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” (QS Al Ahzab : 58)

  1. Tidur Dengan Tikar dan Selimut Api Neraka
Bagi orang yang zalim atau sering menyakiti hati orang lain, maka nantinya mereka akan tidur dengan beralaskan tikar dari api neraka dan juga berselimutkan api neraka.
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) . Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,” (QS. Al A’raaf  [7]: 41)


  1. Mendapat Kutukan Allah

Balasan lain yang akan didapatkan saat menyakiti hati orang lain adalah mendapat kutukan langsung yang diberikan oleh Allah SWT. Allah SWT sangat membenci perbuatan menyakiti hati orang lain khususnya antar sesama muslim.
“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul.” Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim” (QS : Al A’raaf [7 ] : 44)

  1. Kebinasaan Kota
Dalam sebuah ayat Al Quran juga disebutkan jika Allah tidak akan membinasakan kota kecuali jika penduduk didalamnya sudah melakukan kezaliman atau perbuatan yang menyakiti hati orang lain.
“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS Al Qashash  [28]:59)

  1. Mendapat Balasan Dunia dan Akhirat
Perbuatan menyakiti hati orang lain merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT dan masuk ke dalam salah satu dosa besar. Ini membuat manusia yang sering menyakiti hati orang lain akan mendapatkan balasan tidak hanya saat masih hidup di dunia, namun juga akan mendapatkan siksaan pedih di akhirat.
Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surah Asy-Syura : 42, “Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih“.

  1. Tidak Akan Masuk Surga
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya”.
Menyakiti hati orang lain akan menjamin tidak akan mendapat surga bagi pelakunya karena sudah membuat rasa tidak nyaman bagi orang yang tersakiti.

  1. Diberikan Laknat
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadukan perihal tetangganya kepada beliau. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda [tiga kali], “Bersabarlah”….[Diriwayatkan oleh Abu Dawud (5153), Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad (124) dan Al-Hakim (4/160) dengan sanad hasan. Dan Al-Bazzar (1904), Al-Hakim (4/166) dan Al-Bukhari dalam Al-Adab (125) membawakan riwayat sebagai syahid bagi hadits tersebut dari Abu Juhaifah. Dan di sanadnya ada kelemahan serta jahalah (rawi yang tidak dikenal)]
Menyakiti hati orang lain akan membuat laknat yang diserukan orang yang tersakiti akan terkabul dan menimpa pelaku saat ia masih hidup di dunia.

  1. Mendapatkan Balasan Setimpal
Apabila kita melakuan perbuatan dosa yakni menyakiti hati orang lain, maka perbuatan kejahatan tersebut juga akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Dan bagi orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan dzalim mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang dzalim. Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada dosa atas mereka. Sesungguhnya doa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas dimuka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya perbuatan demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.’ (QS. Asy-Syuura’ 39-43).


  1. Setara Dengan Makan Bangkai Saudara
Allah SWT lewat surah Hujurat ayat 12 sudah bersabda jika setiap umat muslim harus menjauhi oerbuatan tercela seperti berprasangka, menyakiti hati orang lain, mecari kesalahan dan juga menggunjing. Allah memberi gambaran jika orang yang selalu menyakiti hati orang lain sama saja dengan makan bangkai saudaranya dan perbuatan tersebut tidak hanya menyakiti hati sesama muslim namun juga mengancam kerukunan antar umat muslim.
Sesungguhnya orang-orang yang senang menyebarkan kejelekan dalam kalangan orang beriman bagi mereka siksa yang pedih di dunia dan akhirat, dan Allah mengetahui sedangkan kalian tidak tahu. [Hadist Termizi No. 1827 Abwabu Birri wa Shillah]

  1. Amal Tidak Berguna dan Tak Berpahala
Semua amal yang sudah dilakukan tidak akan berarti dan tidak akan mendapatkan pahala apabila masih sering melakukan perbuatan dosa seperti menyakiti hati orang lain. Semua amalan ini akan sia – sia belaka di sisi Allah SWT.

  1. Amal Shalat Tidak Berpahala
Menyakiti hati orang lain juga akan membuat semua amalan shalat yang sudah dilakukan tidak akan memperoleh pahala. Rasulullah SAW bersabda, “Terdapat 5 macam orang yang salatnya tidak berpahala, yaitu: Istri yang dimurkai suami karena menjengkelkannya, budak yang melarikan diri, orang yang mendendam saudaranya melebihi 3 hari, peminum khamar dan imam shalat yang tidak disenangi makmumnya.”

  1. Allah Akan Mengorek Kesalahannya
Barang siapa yang seringkali mencari kejelekan saudara sesama muslim dan juga menyakiti hatinya dengan cara menuduh, berkata dusta dan berbagai perkataan serta perbuatan yang menyakiti hati, maka Allah sendiri juga akan mengorek kesalahan orang yang menyakiti hati orang lain tersebut dan akhirnya akan dihinakan oleh Allah SWT meski sudah berada di bilik rumahnya.

  1. Allah Akan Mengintai Kekurangannya
Seseorang yang menyakiti hati orang lain dengan cara membuka aib seseorang dan mencari kelemahan mereka maka Allah sendiri juga akan mencari serta mengintai kekurangan orang yang menyakiti hati orang lain tersebut dan Allah juga akan mengungkapkan aib orang tersebut meski orang itu sudah berada dalam rumahnya.
Sebagai saudara, sudah sepantasnya kita saling menjaga hubungan baik antar sesama muslim supaya tetap terjalin dengan harmonis. Saling menyakiti hati orang lain tidak akan memberikan keuntungan sama sekali dan hanya mendatangkan murka Allah SWT.







👍

10 Ciri ciri Orang Dengki Kepada Kita Diam Diam Dari Belakang

10 Ciri ciri Orang Dengki Kepada Kita Diam Diam Dari Belakang

 

Manusia sudah diciptakan oleh Tuhan dengan segala keunikannya. Keunikan tersebut bisa dari fisik, sifat, bahasa, budaya, dll. Bicara soal sifat, hal ini mempunyai keunikan tersendiri di dalam identitas manusia. Contoh, orang yang mempunyai sifat yang ceria selalu identik dengan selalu bahagia. Padahal, Ceria di tampilan luar belum tentu ceria juga di dalam hatinya. Salah satu sifat yang sukar terlihat adalah dengki.



Dengki adalah salah satu sifat tercela yang dimiliki manusia. Penyakit hati yang satu ini ada di dalam setiap manusia. Cara mengenali orang yang dengki sangatlah sulit karena orang-orang seperti ini bermuka dua, dia tampak baik di depan kita tapi dia suka “menusuk” dibelakang. Akan tetapi, meskipun sulit dikenali, ciri ciri orang dengki bisa dilihat maupun dirasakan yaitu melalui sikap dan tingkah lakunya. Seperti apa sih ciri-cirinya? Berikut adalah 10 ciri ciri orang dengki kepada kita yang mudah dikenali.

 
1. Dia selalu ingin tahu apa yang kita kerjakan
Mungkin kita pernah merasakan seperti di mata-matai oleh seseorang? Contohnya ada seorang teman yang jarang mengobrol dengan kita, namun tiba-tiba selalu bertanya mengenai kegiatan yang kita lakukan. Mungkin kita beranggapan itu biasa saja. Namun, buat orang yang dengki kepada kita, hal tersebut adalah informasi penting karena itu adalah bentuk kekhawatiran dia. Kekhawatiran di sini adalah dia takut kita akan lebih sukses, lebih berhasil, dan lebih hebat dari dia.
Di mata orang yang dengki, kita dianggap rival meskipun kita sendiri biasa saja terhadapnya. Selain alasan tersebut, dengan mengetahui apa saja kegiatan kita, dia juga akan melakukan kegiatan yang sama dengan apa yang kita kerjakan hingga dia memberikan “balasan”  saat sudah merasa melampaui kita. Bahkan, dia bisa melakukan cara apapun demi bisa melampaui kita.

2. Selalu menyindir apapun kegiatan yang kita lakukan
ini cukup mudah diketahui. Apapun kegiatan yang kita lakukan ataupun rencana yang kita persiapkan pasti akan langsung disindir. Sindirannya bisa halus maupun kasar. Padahal, rencana atau kegiatan yang kita lakukan nantinya bisa bermanfaat untuk semua orang. Namun, seperti pada poin 1, karena kita sudah dianggap rival olehnya, maka dia tidak mau kalah dari kita. Dia ingin rencananya atau kegiatan versi dirinya yang lebih berhak digunakan ketimbang rencana atau kegiatan yang kita rancang. Oleh sebab itu, kita harus mencari cara menghadapi sindiran dari teman.
 

3. Senang melihat kita susah dan susah melihat kita senang
Ini adalah ciri-ciri teman munafik. Padahal, bahaya menjadi orang munafik. Bahayanya adalah dia selalu ingin unggul dari kita dengan segala cara. Mungkin hal itu karena naluri dari rasa dengki itu sendiri. Jadi, di pikirannya dia harus selalu lebih hebat dan kita harus selalu kalah. Oleh sebab itu, apapun yang kita lakukan akan selalu menjadi “tamparan” buat orang dengki tersebut.

4. Tidak ingin mengakui prestasi yang kita buat
Jika sebelumnya kita tidak pernah berprestasi dan suatu saat kita dapat prestasi yang melebihi dia, orang dengki ini tidak akan mengakuinya. Orang dengki akan selalu mempertanyakan prestasi yang kita capai dan mungkin akan lebih banyak berdebat mengenai kelayakan prestasi kita dibandingkan prestasi dirinya sendiri.

5.Selalu mengingat kegagalan yang kita pernah lakukan
Ciri orang-orang dengki kepada kita adalah selalu risih saat kita membicarakan hal-hal baik kepadanya. Orang dengki akan selalu mengingatkan kembali kegagalan-kegagalan yang pernah kita alami. Hal ini dimaksudkan agar kita akan terjerumus lagi ke dalam kegagalan sehingga kita diharapkan tidak bisa berkembang menjadi lebih baik.

6. Orang dengki selalu mengganggu kita
Saat kita sedang sibuk mengerjakan sesuatu, orang dengki akan selalu mengganggu kita. Biasanya mengganggunya adalah saat dia minta bantuan kita terus-menerus. Padahal dia seharusnya sudah tahu kalau kita sedang sibuk. Jika kita minta bantuan padanya, biasanya dia akan selalu mengelak dan selalu ada alasan untuk menolak. Maksud dia melakukan itu agar konsentrasi kita pecah dan tidak fokus sehingga memengaruhi hasil.

7. Biasanya suka meniru kita
Ini juga adalah ciri-ciri orang yang dengki kepada kita. Contohnya, Saat kita sukses berjualan jus buah, maka dia akan ikut-ikutan juga berjualan buah. Selain itu, dia akan selalu berusaha mengalahkan kita dalam usaha tersebut meskipun menggunakan cara-cara licik.

8. Dia akan selalu meragukan keputusanmu
Biasanya saat kita akan memutuskan sesuatu baik itu urusan pribadi maupun pekerjaan, orang yang dengki terus meragukan keputusanmu. Sehingga, kamu pun akan ragu kembali. Tentu saja temanmu yang dengki itu tujuannya agar kamu semakin bimbang dan akan berpengaruh buruk pada urusan pribadi maupun urusan pekerjaan. Jika kita seperti itu, cobalah belajar untuk cara menyikapi orang yang meremehkan kita .

9. Tidak mau mengalah
Orang yang dengki tidak akan pernah mengalah. Seperti pada poin sebelumnya, jika mengalah, maka dipikirannya dia menyerah begitu saja dan membiarkan saingannya menjadi pemenang. Oleh sebab itu, Orang yang dengki biasanya sulit untuk di ajak damai.

10. Selalu mencari alasan agar tidak disalahkan
Seperti pada poin 3, Saat kita terpuruk, maka orang yang dengki akan senang. Selain senang dia juga sudah mempersiapkan seribu alasan agar terhindar dari “kambing hitam”. Biasanya orang dengki akan lebih sering menyalahkan kita jika melakukan kesalahan meskipun itu kecil.


😀

Selasa, 26 Maret 2019

Apa yang Kau Tanam, Itu yang Akan Kau Tuai


Apa yang Kau Tanam, Itu yang Akan Kau Tuai

apa yang kau petik sekarang itu adalah hasil dari apa yang selama ini kau tanam. Benih-benih yang kau sirami dalam hidup mu secara terus menerus akan tumbuh dan menghasilkan buah yang nantinya akan kau petik dan nikmati.

Seperti hal nya dengan sikap mu selama ini. jika saja kau bebuat baik niscaya kau akan selalu mendapatkan kebaikan dari sekitarmu. Saya pernah ingat ada salah satu ayat di alqur’an yang menjelaskan bahwa berbuat baiklah, mudahkan seseorang yang sedang kesulitan maka lihatlah kau pun akan dimudahkan oleh Allah. Jika kita berbuat baik kepada sesama tanpa kita sadari kebaikan selalu ada di sisi kita. Tergantung bagimana hati kita menyikapi suatu hal, akan lebih baik bila kita terus berprasangka baik terhadap sesama terutama kepada Sang Pencipta kita.

Bagaimana jika kita dijahati seseorang? Pasti ada rasa geram dan seperti teriris pisau bila kita disakiti oleh seseorang, ada rasa anyeri yang luar biasa dalam jika itu terjadi pada kita. Solusinya bila kita menghadapi situasi tersebut adalah dengan rasa sabar dan jangan pernah mencoba untuk membalasnya. Sampai benar semesta menghukum perbuatan keji tersebut, alangkah baiknya kita stand on the right side. Biarkan alam yang bekerja, biarlah waktu yang akan membela. Namun, jangan sampai kita mau terinjak-injak begitu saja.. kejujuran dan ketulusan pada kita akan menjadi pelajaran yang akan menampar seseorang yang telah menyakiti kita. Teruslah berbuat baik, tulus ikhlas dalam membantu sesama.

Seseorang melakukan suatu hal pasti ada alasannya. Seperti kasus yang terjadi dengan seorang wanita separuh baya yang hidupnya jauh dari rasa syukur. Harta yang cukup selama ini selalu dianggapnya kurang. Padahal, orang lain memandang bahwa dia sudah berkecukupan. Namun, dia selalu menggerutu merasa kurang. Bila mendapatkan rezeki, selalu dipergunakan untuk membeli sampah. Misalnya saja, untuk beli tas, sepatu, baju, boneka, guci, dan sederet barang-barang sekunder yang tak ada nilai investasinya. Rumah yang dihuninya pun sesak dan penuh oleh barang-barang tersebut. Tas berjibun diletakkan dilemari kaca supaya terlihat bahwa dia adalah pengoleksi tas. Sepatu berjibun dilemari kaca dan tertata rapi. Sepatu-sepatu tersebut beraneka macam warna dan bentuk. Entah itu di pakainya kapan, who knows? Boneka-boneka pun banyak terpajang ditiap sudut rumah. Vas bunga banyak berdiri diatas lemari dan meja. Baju berjubel dilemari. Dan sederet barang-barang yang kurang penting ada dirumahnya. Tv pun ditiap ruangan ada. Dia suka membelanjakan apa yang sudah dia punyai. Saya kurang tahu maksud tujuannya apa. Mungkin saja kebahagiaan hadir dalam setiap uang selalu dia hamburkan untuk membeli barang-barang sekunder dan tersier. Penghasilannya pun cukup. Tidak lebih dan tidak kurang.

Bila memang itu kebahagiaanya, kenapa selalu saja masih kurang? Mungkinkah karena sering mendongak keatas dan merasa kurang dengan apa yang dia punyai selama ini. rasa iri telah menjelma menyelimuti hatinya. Buktinya saja, ketika ada sodaranya memiliki barang-barang mewah (maklum, horang kaya) dia selalu saja kepanasan bak terbakar api, dan tanpa babibu keesokan harinya dia membeli barang yang sama persis dengan sodaranya itu. Ditangannya rentetan emas bergelambir di kulit. Dileher pun bentuk kalung berubah-ubah. Hutang dimana-mana dan terus saja gali lubang tutup lubang.

Untuk sikapnya selama ini, ada satu yang kurang berkenan di hati orang lain. Sebab, mulutnya hanya satu tapi sudah bercabang kemana-mana. apa yang selama ini diasumsikan tersebar luas di khalayak publik. Entah itu berita benar atau rekayasanya, dia beberkan untuk mendapatkan perhatian orang. Nah, sikap ini yang paling tidak disukai oleh orang-orang terdekatnya. Terkadang memicu konflik karena menyebarkan informasi-informasi yang sering ditambah-tambahi ataupun dikurangin.
Manusia memang tak pernah terlepas dari rasa salah karena manusia hanyalah sebatas mahluk Tuhan dan jauh dari kata sempurna. Akan lebih ksatria bila salah mau mengakui kesalahannya. Namun,dia memang unik. Sudah jelas tertangkap basah melakukan kesalahan tapi tak mau mengakui. Ujung-ujungnya nangis tersedu-sedu karena sepenangkap saya,dia selalu berpikir berlebihan. Hati yang terlalu sensitif dipadukan dengan pemikiran yang mengada-ada dan berlebihan menjurus ke pikiran negatif. Istilahnya adalah terlalu berpikiran sempit.

Terkadang geram dengan sikapnya selama ini karena terus membual apa yang tidak ada. Kuping para pendengar pun sudah kebal. Sulit membedakan dimana ketika dia berbicara jujur atau bohong. Sebab, kepercayaan dari seseorang akan hancur bila pernah berbohong berkali-kali.
Dan sekarang, sikap yang ia tanam pun akhirnya berbuah. Dia bisa memetik buah yang selama ini dia pelihara. Namun sayang, buahnya tidak manis melainkan kecut. Dia sekarang kalangkabut dengan tragedi yang menimpa dirinya. Karena hedonisme yang tinggi dalam dirinya, tak segan menyeret suami kedalam lubang kegelapan. Untuk menuruti kemauan istrinya, sang suami pun terseret dalam kasus penggelapan uang. Hatinya tertutup rapat untuk menuruti kemauan istrinya yang berwatak keras dan harus dituruti apa kemauannya.

Sekarang dia dan suami pun berusaha mengumpulkan pundi-pundi uang untuk mengganti apa yang sudah ia makan dan menjadikan barang-barang konsumsi pribadi. Uang mudah dicari, tapi kepercayaan dari orang terdekat akan sirna dengan kejadian ini. hasilnya, sang suami dan istri ini pun sudah tidak bisa dipercaya lagi oleh orang-orang yang telah memberikannya amanat. Tentu saja itu mencoreng nama baik keluarga besarnya. Saudara-saudaranya pun sangat malu nama keluarga besar tercoreng dimata umum karena kelakuannya.
Kejadian ini sebagai pelajaran bagi kita semua; bukankah hidup sederhana dan bercukupan lebih indah daripada ingin selalu terlihat mewah dimata orang? Sebab, hidup yang indah adalah dikala rasa syukur menyelimuti hati kita dan melindungi rumah kita. Bagaimana rasa syukur itu tercipta? Terus berterima kasih atas rejeki yang telah diatur oleh Tuhan untuk kita dan tak perlulah tengok kanan kiri melihat harta tetangga kita. Syukuri apa yang kita punya. Sebab rejeki orang kan berbeda-beda. Tuhan mengaturnya sedemikian rupa karena kemampuan kita dalam menjaga harta yang telah dititipkanNya. Harta sama juga dengan amanat dari Tuhan. Tentu akan dilihat bagaimana kita menggunakan harta itu untuk apa dan nantinya pun akan di pertanggung jawabkan.

Dan dunia ini tidak perlulah orang pintar, cukup orang jujur saja akan membawa kedamaian dalam hidup ini. tidak usah memutar balikkan fakta kalau ujung-ujungnya jadi fitnah.lidah memang tidak bertulang tapi terkadang itu lebih tajam dibandingkan pisau. Jadi hati-hati dalam berbicara dan menyampaikan informasi kepada orang lain. Tak usah ada bumbu-bumbu yang membuat informasi makin enak untuk disantap. Jujur apa adanya tak perlu ditambah-tambahi.
Terus menatap kaca untuk intropeksi diri, bukan membanggakan diri yang berujung pada kesombongan. Tetap ingat, kita hanya manusia biasa yang selalu melakukan kesalahan. Dan tugas kita adalah terus memperbaiki diri untuk kehidupan yang lebih baik.




😀😌😆😄

https://www.kompasiana.com/amiyria/560cede9b09273210984a048/apa-yang-kau-tanam-itu-yang-akan-kau-tuai