TUGAS INDIVIDU SOFTSKILL
JUDUL :
Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan
Dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Ajeng Wulandari
20213520
3 EB 19
PROPOSAL PENELITIAN
”Pengaruh Jumlah Kredit yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas
Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”
DESKRIPSI TUGAS
BAB I
·
Latar Belakang
Penelitian
·
Rumusan Masalah
·
Tujuan Penelitian
·
Kegunaan Penelitian
BAB II
·
Kajian Pustaka
·
Hipotesis
BAB III
·
Prosedur Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Pada dasarnya tujuan
utama dari setiap perusahaan adalah selalu berusaha untuk memperoleh
laba/keuntungan yang maksimal, yaitu baik yang berasal dari kegiatan
operasionalnya maupun kegiatan non operasional pada perusahaan yang
bersangkutan. Begitu pula bagi setiap perusahaan perbankan, keuntungan/laba
juga merupakan hal yang mutlak untuk diperoleh, yaitu agar dapat mempertahankan
kontinuitas operasional perusahaan atau dalam istilah akuntansi disebut
dengan going concern. Melihat kondisi satu dasawarsa belakangan yang
ada, perusahaan perbankan khususnya yang berada di Indonesia mengalami
perkembangan bisnis yang sangat pesat, yaitu baik dari segi volume usaha,
mobilisasi dana dari masyarakat maupun tingkat profitabilitas yang diperoleh.
Profitabilitas perusahaan perbankan menunjukkan pendapatan yang mampu
dihasilkan oleh perusahaan dalam satu atau setiap priode. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan aspek yang mencerminkan kemampuan
setiap perusahaan untuk menghasilkan laba, dimana perusahaan yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan.
Keuntungan yang
diperoleh setiap perusahaan perbankan sebagian besar berasal dari bunga
pinjaman yang diterima setiap bank, yaitu sebagai hasil dari diberikannya
sejumlah kredit kepada para nasabahnya atau para debitur. Oleh karena
itu, kredit merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan operasional
setiap perusahaan perbankan. Kredit adalah aset yang menghasilkan pendapatan bunga,
maka porsi kredit dalam aset perbankan sangatlah dominan jumlahnya. Penting dan
strategisnya masalah kredit dalam perusahaan perbankan, menyebabkan pengelolaan
kredit menjadi sangatlah vital. Jenis-jenis dari kredit yang disalurkan oleh
bank antara lain dapat berupa, kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit
konsumsi. Penghasilan bunga dari penyaluran kredit ini merupakan pendapatan
utama dari perusahaan perbankan. Likuiditas suatu perusahaan perbankan
mencerminkan bahwa perusahaan yang bersangkutan mampu memenuhi seluruh
kewajiban jangka pendeknya dengan sejumlah alat-alat likuid yang dimiliki
perusahaan tersebut. Rasio likuiditas bagi setiap perusahaan idealnya adalah
sebesar 200%, dan apabila rasio likuiditas nilainya kurang dari 200% maka dianggap
kurang baik, sebab apabila aktiva lancar nilainya turun maka jumlah aktiva
lancar tidak cukup untuk dapat menutupi kewajiban jangka pendeknya, dimana hal
ini yang sering disebut dengan kondisi illikuid, sedangkan apabila jumlah
aktiva lancar nilainya terlalu besar , maka akan berdampak timbulnya dana yang
mengganggur yang disebut dengan munculnya idle fund. Oleh sebab itu,
secara keseluruhan hal-hal tersebut akan mempengaruhi jalannya kegiatan
operasional perusahaan. Untuk menjamin likuiditas bank, pada tahun 2004 Bank
Indonesia (BI) menetapkan persentase Giro Wajib Minimum (GWM) yang disesuaikan
dengan besarnya DPK (Dana Pihak Ketiga) yang dihimpun setiap bank. GWM
merupakan sejumlah dana yang harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo
rekening giro pada BI. Besarnya GWM yang ditetapkan oleh BI adalah sebesar 5%
dari DPK.
Berdasarkan
uraian-uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai seberapa besar pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan tingkat
likuiditas terhadap profitabilitas perbankan dengan objek penelitian
bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada priode 2006, 2007
dan 2008 dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar
belakang masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah:
·
Apakah jumlah kredit
yang diterima oleh perbankan dapat mempengaruhi profitabilitasnya ?
·
Apakah tingkat
likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas suatu perbankan di BEI ?
·
Apakah jumlah kredit dan
tingkat likuiditas yang tinggi dapat mengahsilkan profit yang baik bagi suatu
perbankan ?
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
·
Ukuran profitabilitas
bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning Per Share (EPS),
Earning Before Interest and tax (EBIT), loan to deposits ratio, Return
On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan rasio likuiditas
lainnya.
1.4 Tujuan
Penelitian
Tujuan yang hendak
dicapai dalam kegiatan penelitian ini antara lain:
1.
Untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh jumlah kredit terhadap profit suatu perbankan.
2.
Untuk mengetahui sejauh
mana likuiditas suatu perbankan mempengaruhi profitnya.
3.
Untuk mengetahui apakah
jumlah kredit yang banyak serta keadaan perbankan yang likuid dapat
menghasilkan profit yang menguntungkan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat
diperoleh bagi beberapa pihak dari penelitian mengenai perbandingan kinerja
keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional antara lain :
1.
Bagi Bank dapat
dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk mempertahankan dan meningkatkan
kinerjanya, sekaligus memperbaiki apabila ada kelemahan dan kekurangan dalam
peniliaian kreditnya.
2.
Bagi investor, dapat
dijadikan catatan untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan
investasinya.
3.
Hasil penelitian ini
juga diharapkan dapat dijadikan acuan untuk menilai likuiditas serta
pengaruhnya terhadap profitabilitas suatu perbankan
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian dan
Fungsi kredit
Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 11, kredit merupakan
“penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga”.
keberadaan kredit di
dalam kehidupan perekonomian memiliki fungsi sebagai berikut (Kasmir, 2002:97)
:
a.
Meningkatkan daya guna
uang,
b.
Meningkatkan peredaran
dan lalu lintas uang.
c.
Meningkatkan daya guna
barang
d.
Meningkatkan peredaran
barang.
e.
Salah satu alat
stabilitas ekonomi.
f.
Meningkatkan kegairahan
berusaha
g.
Meningkatkan pemerataan
pendapat
h.
Meningkatkan hubungan internasional
2.2
Jenis-Jenis Kredit
Secara umum jenis-jenis
kredit dapat dilihat dari berbagai segi (Kasmir, 2002:99) anatara lain :
a)
Dilihat dari segi kegunaan
1. Kredit
investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun
proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi,
2. Kredit Modal
Kerja, kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam
operasionalnya.
b) Dilihat dari tujuan kredit
1. Kredit
produktif, kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau
produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan
barang atau jasa,
2. Kredit
Konsumtif, kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit
ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk
digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha,
3. Kredit
Perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli
barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan
tersebut.
c) Dilihat dari segi jangka waktu
1. Kredit Jangka
Pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau
paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja
2. Kredit Jangka
Menengah, kredit yang jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun
sampai dengan tiga tahun,
3. Kredit Jangka
Panjang, kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang
memiliki masa pengembalian antara tiga sampai lima tahun.
d) Dilihat Dari Segi Jaminan
1. Kredit dengan
jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut
dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud,
2. Kredit Tanpa
Jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.
Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta
loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.
2.3
Unsur-Unsur Kredit
Di
dalam suatu kredit terdapat unsur-unsur (Jusuf, 2003:6), yaitu :
·
Pemberian kredit atau
kreditur yaitu bank,
·
Penerima Kredit yaitu
debitur. Penerima kredit ini bisa merupakan perorangan atau perusahaan (badan
usaha)
·
Penyediaan uang atau
yang dapat dipersamakan dengan itu oleh bank
·
Perjanjian kredit yang
merupakan aturan main dari hubungan ini,
·
Jangka waktu yaitu masa
pengembalian kredit, dan
·
Bunga atas kredit yang
dinikmati pihak kreditur
2.4
Likuiditas
2.4.1
Pengertian Likuiditas
Penulis mengutip pengertian Likuiditas dari (Hanafi,
2003:77). kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya
dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. (Kasmir, 2002:48)
Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan dapat
membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito
pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang memang
layak untuk dibiayai.
2.4.2 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah
rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban
lancar.
2.4.2.1 Rasio likuiditas dapat dibagi menjadi
dua bagian
·
rasio yang membandingkan
sumber-sumber kas dengan total hutang lancer
·
rasio yang membandingkan
arus kas terhadap besarnya hutang lancer
Rasio likuiditas bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban lancarnya.
2.5
Profitabilitas
2.5.1
Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan
suatu hal yang mencerminkan kemampuan dari setiap perusahaan untuk menghasilkan
laba. Performa manajerial dari setiap perusahaan akan dapat dikatakan baik
apabila tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi ataupun
maksimal.
2.5.2 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas
adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen
aktiva dan hutang terhadap hasil operasi. Rasio profitabilitas dari setiap
perusahaan, dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu, dengan mempergunakan
ROA, ROE, NIM, dan ROI.
Return on Equity (ROE)
ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal
sendiri. Menurut Drs. Mamduh M. Hanafi, MBA dan Drs. Abdul Halim, MBA.Akt
(2000:179), rasio dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROE =
Return on Equity (ROI)
Menurut Mulyadi
(1993:441), Return on Equity (ROI) merupakan perbandingan laba dengan
investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba.
Rumus untuk menghitung
ROI adalah sebagai berikut :
ROI =
2.6 Kerangka
Konseptual
Jumlah kredit yang
diberikan, tentunya akan menghasilkan pendapatan bunga kredit bagi setiap
perusahaan perbankan, jadi dengan kata lain apabila jumlah kredit yang
diberikan nilainya mengalami kenaikan, maka pendapatan bunga kredit nilainya
juga akan semakin besar, dan pada akhirnya profitabilitas yang akan dicapai
juga semakin besar nilainya. Tingkat likuiditas yang dalam penelitian ini
diukur dengan menggunakan Loan to Deposit Ratio, biasanya digunakan para
nasabah. khususnya, sebagai suatu indikator untuk menilai kemampuan setiap
perusahaan perbankan dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan harta lancar yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan,
dimana dalam hal ini jika tingkat likuiditas dari suatu perusahaan
bagus/tinggi, tentunya para nasabah akan semakin percaya untuk mempergunakan
jasa-jasa di bidang keuangan yang disediakan oleh perusahaan itu sendiri,
sehingga dengan naiknya intensitas dari penggunaan jasa-jasa keuangan yang disediakan
oleh setiap bank inilah, tentunya akan menentukan tingkat profitabilitas yang
akan diperoleh nantinya.
2.7 Hipotesis
Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu rumusan
masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya secara empiris. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah:
1.
jumlah kredit yang
diberikan berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan
2.
Tingkat likuiditas
berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan
3.
jumlah kredit yang
diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap
profitabilitas perusahaan
BAB III
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah
penelitian asosiatif yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
keterkaitan erat antara dua variabel atau lebih (kausalitas) (Sugiyono,
2007:11).
2.
Operasionalisasi
Variabel
Variabel-variabel yang
dipakai dalam penelitian ini adalah:
1. Kredit yang diberikan, yaitu dana/uang yang
diberikan bank kepada para debitur dalam bentuk pinjaman, yang didalamnya
mengandung bunga dan waktu jatuh temponya,
2. Likuiditas, yaitu kemampuan suatu perusahaan
dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan (Hanafi, 2003:77). Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan
mempergunakan Loan to Deposit Ratio, dan
3. Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara
untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat
dari aktivitas bisnis yang ada. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur
dengan mempergunakan Return On Total asset (ROA).
3.
Tahapan Penelitian
Langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian ini antara lain:
1.
Menentukan sampel
penelitian
2.
Menghitung
variabel-variabel yang digunakan dalam perbandingan kinerja keuangan bank yang
meliputi:
·
ROE =
·
ROI =
·
current ratio =
No
|
Kegiatan
|
Minggu :
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Penyusunan Proposal
|
|||||
2
|
Penentuan Sampel
|
|||||
3
|
Pengumpulan Data
|
|||||
4
|
Analisis Data
|
|||||
5
|
Pembuatan Draf Laporan
|
|||||
6
|
Seminar Laporan
|
|||||
7
|
Penyempurnaan Laporan
|
|||||
8
|
Penggandaan Laporan
|
4.
Populasi
dan Sampel
Populasi dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan akhir tahun dari perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
akhir tahun dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2006, 2007 dan 2008 yang berjumlah 31 perusahaan
perbankan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive
Sampling, yang merupakan teknik penentuan sampel anggota populasi dengan
pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2007:78).
Kriteria penentuan
sampel dalam penelitian ini adalah :
1.
Perusahaan perbankan
yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2006, 2007 dan 2008,
2.
Perusahaan perbankan
tersebut tidak mengalami delisting selama priode pengamatan,
3.
Menerbitkan dan
mempublikasikan laporan keuangan tahunan pada tahun 2006, 2007 dan 2008, dan
4.
Perusahaan perbankan
tersebut memiliki laba positif selama masa priode pengamatan.
Berdasarkan teknik
pengambilan sampel tersebut, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini
adalah 20 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2006, 2007 dan 2008..
5.
Tekhnik
Analisis Data
Data dianalisis dengan analisis regresi berganda
dan analisis regresi sederhana. Uji statistik dilakukan dengan t-test dan
f-test (ANOVA), dimana terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik sebelum
melakukan uji statistik. T-tes digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel terikat secara parsial, sedangkan uji-f digunakan
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
simultan. Berikut Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini :
a.
Uji
Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui
apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal
digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan hasil uji statistik dengan
model Kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi
secara normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig.(2 tailed)
0,609 > 0,05.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan penelitian ini
bebas dari gejala multikolinearitas. Jika dilihat pada tabel semua variabel
independen memiliki VIF 1,042 atau VIF<10.
Selain itu nilai toleransi untuk setiap variabel
independen adalah 0,959 yaitu lebih besar dari 0,1 (tolerance > 0,1).
Dengan demikian disimpulkan tidak ada gejala multikolinearitas dalam model
regresi ini.
c.
Uji
Heteroskedastisitas
Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji
terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke
periode yang lain. Uji ini dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik
scatterplot, dimana bila ada titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola maka tidak terjadi
heteroskesdastisitas
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Berdasarkan
tabel 4.4 di atas, diketahui nilai Durbin-Watson (D-W) sebesar 1,880.
Jika D-W dibandingkan pada P = 0,05, N = 60 dan K = 2 didapatkan sebagai
berikut : dl = 1,51 dan du = 1,65. Oleh karena D-W hitung du < D-W <
4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi dan model
regresi memenuhi syarat asumsi klasik tentang autokorelasi.
DAFTAR PUSTAKA
·
Hanafi, Mamduh M, 2003. Manajemen
Keuangan, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
·
Hasibuan, Malayu S.P, 2001. Dasar-Dasar
Perbankan, Bumi Aksara, Jakarta.
·
Hermawan, Asep, 2003. Pedoman
Praktis Metodologi Penelitian Bisnis, LPFE Universitas Trisakti, Jakarta.
·
Mulyadi.2001.Akuntansi Manajemen.Jakarta:Salemba
Empat
·
Manurung, Mandala dan Prathama
Rahardja, 2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter. FEUI, Jakarta.
·
Munawir, S, 1997. Analisa Laporan
Keuangan, Cetakan Ketujuh, Liberty, Yogyakarta.
